Basic Knowledge to Make a Blog








2.1.Konsep Dasar Sistem
Menurut Andri Kristanto(2008:1) yang dimaksud dengan sistem adalah “Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistemtersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
2.1.1. Elemen Sistem
Elemen-elemen menurut Andri Kristanto (2008:2) yang yang terdapat dalam sistem meliputi: tujuan sistem, batasan sitem, kontrol, input, proses, output dan umpan balik. Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat sebagai berikurt:
Dari gambar 2.1, tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk ke dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan ouput. Ouput tersebut akan dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi penerima dan dari umpan balik tersebut akan muncul segala pertimbangan untuk input selanjutnya. Berikut penjelasan elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
11
1. Tujuan Sistem
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali dan tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem dan pemisah antara sistem dengan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol tersebut dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (ouput), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.
4. Masukan (Input)
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
12
5. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yan lebih berguna.
6. Keluaran (Output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh
bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.
7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas
mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat
penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan
perbaikan sistem, pemeliharaan dan sebagainya.
TUJUAN
KONTROL
BATASAN
INPUT PROSES OUPUT
UMPAN BALIK
Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem
(Sumber :Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya,
Andr Kristanto,2008:2)
13
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Andri Kristanto (2008:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu yaitu :
a. Komponen(Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.
b. Batas Sistem(Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan system lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem(Environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung(Interface)
Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
e. Masukkan(Input)
Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan(Maintenance input) dan masukkan signal(signal input).
f. Keluaran(Output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
14
g. Pengolah(process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
h. Sasaran dan Tujuan(Objective)
Suatu sistem dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapaisasaran dan tujuan sistem tersebut.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Dari berbagai sudut pandang,menurut Andri Kristanto (2008:5) sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini merupakan ide-ide atau pemikiran. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak berpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.
15
2.1.4. Analisis Sistem
Menurut Andri Kristanto (2008:5) untuk mencapai tujuan dari suatu sistem yang dibuat, dibutuhkan 3 perangkat atau alat bantu yang dapat meningkatkan kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai. Tiga perangkat tersebut meliputi: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat manusia (brainware). Perangkat keras dapat berupa komputer, sedangkan perangkat lunak adalah program. Perangkat manusia berupa user. Ada beberapa tentang pengertian analisis sistem, yaitu:
a. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisa sebuah sistem.
b. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang aplikasi komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah.
c. Seseorang yang mempunyai pengetahuan untuk merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permasalahan yang terjadi.
2.2.Konsep Dasar Informasi
Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi, untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang.
Menurut Edhy Sutanta(2004:4) “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan
16
akibatnya secara langsung saat ini juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang.”
Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar,
berikut transformasi data menjadi informasi :
INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT
UNIT PENYIMPAN
Gambar 2.2 Transformasi data menjadi informasi
(Sumber: Sistem Basis Data,Edhy Sutanta (2004:5))
Dalam gambar tersebut input adalah data yang akan diolah oleh unit pengolah.
Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih
lanjut dan output adalah informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan
dan unit penyimpan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun informasi.
Menurut Edhy Sutanta(2004:4), “Data dapat didefinisikan sebagai bahan
keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan
dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukan jumlah, tindakan, atau
hal.”
Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggabarkan suatu
kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan
dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.
17
2.2.1. Kualitas Informasi
Kulaitas informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Akurat
Informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.
 Tepat Waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya yang dihasilkan tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam tindakan.
 Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima, karena informasi ini digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.
 Ekonomis, efesien dan dapat dipercaya
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
18
informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai. Selain itu informasi yang dihasilkan juga bisa dipercaya kebenarannya dan tidak mengada-ada.
2.3. Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi yaitu operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Menurut James A. O’Brien (2005:5) “Sistem informasi yaitu dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan suatu informasi dalam sebuah organisasi.” Sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan
19
operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.
1. Orang
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development).
2. Aktivitas
Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai, memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem informasi tersebut.
3. Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah dalam isolasi.
4. Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras yang meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran yang terdiri dari komputer, printer, jaringan.
20
5. Perangkat Lunak (sotfware)
Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau sering disebut sebagai program.
6. Jaringan (network)
Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda.
2.4.Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.(Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2129410-definisi-perancangan-sistem/#ixzz1Q5uPRmlD) Tahapan perancangan sistem mempunyai 2 maksud yaitu sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
b. Untuk memberikan gambaranyang jelas dan rancangan bangunan yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
21
2.4.1. Perangcangan Proses
Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan terciptanya sistem informasi yang baik untuk mendukung proses pembentukan database tersebut ada beberapa peralatan, yaitu :
2.4.1.1.Flowmap
Flowmap merupakan diagram alir data yang penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevakuasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:
1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
22
2.4.1.2.Diagram Konteks
Diagram konteks menurut Andri Kristanto (2008:70) adalah, “ Sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem”. Diagram konteks menyoroti jumlah karakteristik sistem yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi(sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
4. Penyimpanan data, yaitu digunakan secara bersamaan antara sisten dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebalikanya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam diagram Konteks dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.
5. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam diagram konteks antara lain :
a. Persegi panjang, Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data.
b. Lingkaran, Untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem.
23
2.4.1.3.Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memepertimbangkan lngkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metdologi pengembangan sistem yang terstruktur. Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah, “ Suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi anatara data yang tersimpan.” DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringna kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpananya.
2.4.1.4.Kamus Data
Kamus data menurut Andri Kristanto (2008:72) yaitu, “Kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.” Bisa dikatakan bahwa kamus data merupakan tempat penyimpanan semua struktur dan elemen datan yang ada pada sistem. Juga sebagai katalog untuk mengetahui detail data seperti sumber dan tujuan data, deskripsi, bentuk, dan struktur dari data. Kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir pada sistem.
24
2.4.2. Perancangan Basis data
Menurut Edhy Sutanta (2004:204) “Perancangan basis data merupakan bagian dari kegiatan besar dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Manajemen, khususnya pada tahap perancangan.” Perancangan pada basis data (database) adalah perancangan yang digunakan pada pembuatan sistem informasi perangkat lunak (software) ini. Basis data sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file atau table atau pun arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
Perancangan basis data terdiri dari ERD (Entity Relationship Data), normalisasi, table relasi atau relasi File, struktur File.
2.4.2.1.Normalisasi
Menurut Edhy Sutanta (2004:172) “Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.”
25
Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu bentuk tidak normal, bentuk Normal Pertama, Bentuk Normal Kedua, Bentuk Normal Ketiga. Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. Berikut penjelasan tahap-tahap pemebentukan Normalisasi :
a. Bentuk tidak normal
Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan – aturan tertentu.
b. Bentuk normal pertama
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana setiap field dalam tabel memiliki nilai data.
c. Bentuk normal kedua
Bentuk normal kedua harus memenuhi syarat :
a) Sudah memenuhi kriteria normal pertama
b) Setiap field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.
d. Bentuk normal ketiga
Bentuk normal ketiga adalah bentuk yang memenuhi syarat – syarat berikut :
a) Tabel sudah dalam bentuk normal kedua.
b) Field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.
26
2.4.2.2.ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Edhy Sutanta (2004:79), “ERD merupan model yang membantu perancangan basis data karena model ini dapat menunjukan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data didalamnya.” Jadi Entity Relationship Diagram digunakan untuk pemodelan struktur hubungan antar data. Komponen-komponen yang digunakan yaitu:
1. Entitas (Entity), objek yang diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks yang dirancang.
2. Atribut, elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakteristik dari entitas.
3. Relasi antar entitas, lebih dari suatu entitas yang saling berelasi.
Kerelasian antar entitas dapat dikelompokan dalam tiga jenis, yaitu :
1. One to one relationship (satu ke satu)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat dibandingkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal. Relasi satu ke satu terjadi bila satu record yang ada pada satu entity tabel hanya punya satu relasi pada file lain.
2. One to Many (satu ke banyak)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan
27
tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi atara keduanya diwakilkan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi satu ke banyak terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.
3. Many to Many (banyak ke banyak)
Hubungan anatara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi anatara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi banyak ke banyak terjadi bila kedua file saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain.
2.4.2.3.Relasi Tabel
Menurut Edhy Sutanta(2004:155) “ Relasi adalah menyatakan sebuah tabel dalam basis data, sedangkan kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam basis data.” Dalam satu database dalam satu entity atau tabel mempunyai sebuah field yang memiliki nilai unik setiap baris. Baris-baris yang berhubungan tabel mengulangi kunci primer dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer dalam tabel lain disebut kunci asing (foreign key). Kunci asing tersebut tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi kunci asing jika sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.
28
2.4.2.4.Struktur File
Struktur file merupakan penyusunan file-file berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan dalam penyimpanan data. Dalam pembuatan program dibutuhkan struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer.
2.5.Pengertian Persediaan Barang
Pengertian Persediaan (Inventory) secara umum yaitu, “Merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur)”. Untuk di dunia industri persediaan merupakan barang-barang atau bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan. (Sumber:http://pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/17Mei 2011)
2.6.Pengertian Pemesanan
Pengertian pemesanan dalam dunia usaha adalah hal yang penting dan tidak bisa dihilangkan. Pesan adalah suruhan (perintah,nasihat permintaan, amanat) yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pemesanan adalah perbuatan (hal,cara) memesan dan memesankan.
29
Dalam ilmu ekonomi, pemesanan mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang mau dibeli orang dan harga barang tersebut. Pemesanan sama dengan jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama. (Sumber:http://artikelekonomi.com/pengertian-permintaan.html/17Mei2011)
2.7.Pengertian Penjualan Konsinyasi
Penjualan konsinyasi adalah “Pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan”. (Sumber:http://id.shvoong.com/writingandspeaking/presenting/2061484-pengertian-penjualan-konsinyasi-menurut para/#ixzz1Q6KCrRGw/17Mei 2011) Hak milik dari pada barang, tetap masih berada pada pemilik barang sampai barang tersebut terjual. Sistem penjualan konsinyasi ini dapat dipakai untuk penjualan semua jenis. Dalam hubungan dengan penjualan konsinyasi, pemilik barang disebut pengamanat (Consignor), dan pihak yang dititipkan barang disebut sebagai komoisioner (Consignee/factor/Commission merchant). Barang yang dikirim oleh pengamanat atas dasar penjualan konsinyasi disebut sebagai barang konsinyasi, sedangkan barang yang diterima oleh komisioner atas penjualan konsinyasi disebut sebagai barang komisi.
Pada penjualan biasa, umumnya hak milik dari pada barang telah berpindah tangan jika barang telah diterima oleh penjual kepada pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan pengamanat pada
30
saat pengiriman barang, pengamanat tidak mencatatnya sebagai penjualan dan sebaliknya komisioner juga tidak mencatatnya sebagai pembelian. Hak milik baru berpindah tangan jika barang tersebut telah terjual oleh komisioner kepada pihak lainnya, pada saat ini pengamanat akan mencatatnya sebagai penjualan dan menimbulkan piutang kepada komisioner, sebaliknya komisioner akan mengakui sebagai pembelian atau pendapatan komisi atas penjualan barang konsinyaasi biasanya diatur antara pengamanat dan komisioner dalam kontrak perjanjian penjualan konsinyasi.
2.8. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi merupakan gambaran perancangan dalam penerapan sistem informasi. Untuk menghubungkan komputer dan peralatan-peralatannya serta proses komunikasi data dengan komputer lain, dibutuhkanadanya jaringan komputer. Hubungan antar komputer dalam jaringan komputer menggunakan perangkat jaringan seperti Lan card, hub, bridge, modem, dan jaringan komputer dihubungkan dengan media berupa kabel ataupun nirkabel.
2.8.1. Pengertian Jaringan Komputer
Secara sederhana menurut James O’Brien (2005:260) jaringan komputer dapat didefinisikan “Sebagai hubungan dari dua komputer atau lebih”. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima(receiver) melalui media komunikasi.
31
2.8.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Berikut ini merupakan jenis-jenis jaringan komputer yaitu sebagai berikut :
1. LAN
LAN merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
2. MAN
MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.
3. WAN
WAN merupakan sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencapai sebuah negara atau benua.
4. Jaringan tanpa kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
2.8.3. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen – komponen jaringan, yang meliputi sever, workstation, hub dan pengkabelan. Terdapat 3 macam topologi jaringan umum yang digunakan yaitu :
1. Topologi Bus
Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat dimana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keuntungan dari topologi bus yaitu hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan.
32
Sedangkan kerugian yaitu deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan
lalu lintas, bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bias berfungsi, dan
diperlukan repeater untuk jarak jauh.
Gambar 2.3 Jaringan Topologi Bus
(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)
2. Topologi Star
Pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara
langsung ke server atau hub. Keungulan dari topologi star ini yaitu dengan
adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwith atau
lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar, sehingga akan
meningkatkan kualitas kinerja jaringan secara keseluruhan, paling flexible,
pemasangan atau perubahan station sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringa lain, kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan
dan kemudahan pengelolaan jaringan sedangkan kerugiannya yaitu boros
kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat (hub) jadi element kritis.
33
Gambar 2.4 Jaringan Topologi Star
(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)
3. Topologi Ring
Topologi ring adalah dengan cara menghubungkan komputer-komputer
yang berbentuk ring atau lingkaran, setiap simpul mempunyai tingkatan yang
sama. Jaringan akan disebut sebagai loop dapat dikirimkan ke setiap simpul
dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu
untuknya atau bukan. Keuntungannya yaitu hemat kabel. Sedangkan
kerugiannya yaitu peka terhadap kesalahan , pengembangan jaringan lebih
kaku.
34
Gambar 2.5 Jaringan Topologi Ring
(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)
2.8.4. Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai
berikut :
1. Sharing Resource
Sharinng resource bertujuan agar seluruh program, peralatan atau
periperal lainnya dapat dimanfaatkan oloeh setiap orang yang ada pada
jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari
pemakai. Seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat
memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami
kesulitan.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara
pengguna, baik untuk teleconfrence maupun untuk mengirim pesan atau
informasi yang penting lainnya.
35
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lain. Oleh sebab itulah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data, jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses pemakai dan password, serta tehnik perlindungan hardisk sehinnga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan masksimal dan kualitas yang tinggi selain itu data atau informasi yang diakses selalu tebaru, karena
36
setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara lansung diketahui oleh setiap pemakai.
2.9. Client/Server
Database terdistribusi dapat dijalankan dengan menggunakan beberapa konfigurasi, salah satu yang cukup terkenal saat ini adalah dengan Metode Client/Server. Sever adalah komputer yang menediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan Client. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar yang digunakan sebagai tampilan untuk user, didalamnya tersimpan data-data yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data, serta menyimpan data ke Server. Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan sistem, karena denegan sistem ini semua data atupun program-program disimpan dipusat dan bilamana ada data yang hendak di pakai maka Client dapat mengambilnya di Server. Jaringan sistem Client/Server mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
2. Sistem Keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

1 komentar: